Fatwa Ulama: Hukum Tidak Puasa Ramadan Tanpa Uzur
Fatwa Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin
Pertanyaan:
Fadhilatusy syaikh, bagaimanakah hukum tidak puasa Ramadan tanpa uzur?
Jawaban:
Tidak puasa di siang hari bulan Ramadan tanpa uzur (tanpa alasan yang bisa dibenarkan oleh syariat, pent.) termasuk salah satu dosa besar. Karena perbuatan tersebut, seseorang menjadi fasik (pelaku dosa besar). Wajib baginya untuk bertobat kepada Allah Ta’ala, dan meng-qadha’ (mengganti) hari yang dia tidak berpuasa tersebut. Maksudnya, jika dia pada mulanya berpuasa, kemudian di tengah hari, dia membatalkan puasanya tanpa uzur. Dalam kondisi ini, dia wajib mengganti hari yang puasanya dia batalkan tersebut. Hal ini karena ketika dia telah memulai suatu amalan wajib, atau telah berada di tengah-tengah suatu amalan wajib, maka dia wajib menyempurnakannya sampai selesai.
Adapun jika dia tidak berpuasa sejak awal secara sengaja tanpa uzur yang bisa dibenarkan, maka menurut pendapat yang lebih kuat, dia tidak perlu untuk meng-qadha’. Karena hal itu tidak akan bermanfaat sedikit pun, karena tidak akan diterima. Hal ini berdasarkan satu kaidah, “Semua jenis ibadah yang ditentukan pelaksanaannya pada waktu tertentu, maka jika dia tunda dari waktu pelaksanaannya tersebut tanpa uzur, maka tidak akan diterima.” Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka dia pasti tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Juga karena dia telah melampaui batas dari hukum Allah Ta’ala. Dan perbuatan tersebut termasuk kezaliman. Sedangkan orang yang zalim, amalnya tidak diterima. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللّهِ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 229)
Sama halnya jika dia melaksanakan ibadah tersebut sebelum waktunya, maksudnya mengerjakan ibadah tersebut sebelum masuknya waktu yang sudah ditentukan, maka amal tersebut tidak diterima. Sehingga sama saja jika dia mengerjakan ibadah tersebut setelah waktunya berakhir, juga tidak akan diterima, kecuali dia memiliki uzur yang bisa dibenarkan.
Baca Juga: Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa
***
@Rumah Kasongan, 10 Ramadan 1444/ 1 April 2023
Penerjemah: M. Saifudin Hakim
Artikel asli: https://muslim.or.id/84134-tidak-puasa-ramadan-tanpa-uzur.html